Nocebo (2022)

Nocebo (2022) yang dibintangi oleh Eva Green ini memiliki plot yang cukup menarik.

Sejak awal film, langsung terlihat bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi ketika perancang busana Christine mengadakan peragaan busana anak-anak. Christine menerima telepon yang mengejutkannya, dan kata-katanya tentang pembuangan mayat secara alami membuat saya bertanya-tanya berita apa yang sebenarnya disampaikan oleh penelepon itu. Kemudian, tak lama setelah saya menutup telepon, hal-hal aneh segera terjadi. Christine melihat seekor anjing menatapnya, dipenuhi luka dan kutu. Saat bayangan anjing itu menghilang dari hadapan Christine, seekor kutu terlihat menempel di leher Christine.

Setelah kejadian ini, Christine terjangkit penyakit aneh, penyakit yang bahkan tidak bisa didiagnosis oleh dokter. Christine sering tiba-tiba kejang, terutama di tangan kanannya, dia juga tiba-tiba melihat hal-hal yang menakutkan. Kemudian datanglah seorang perawat Filipina bernama Diana, yang mengatakan dia datang untuk membantu Christine dengan cara yang jelas tidak ortodoks tetapi bekerja dengan baik untuk Christine, setidaknya pada awalnya.

Misteri seputar penyakit Christine awalnya cukup membingungkan sekaligus menjadi misteri yang menarik dan menggelitik saya. Urutan kilas balik tentang masa lalu Diana juga merupakan tambahan yang aneh, tetapi beberapa petunjuk dari keduanya mengarahkan saya pada hubungan antara keduanya.

Saya pikir film ini memiliki plot yang menarik dan Eva Green pasti memberikan nada berbeda yang membuat saya merasakan kekacauan karakter Christine. Begitu pula dengan Chai Fonacier yang pada awalnya tidak bisa memutuskan apakah karakter Diana baik atau buruk, apalagi dengan matanya yang kerap tajam dan gerak-geriknya yang selalu mencurigakan.

Salah satu hal yang paling agak tidak enak dilihat adalah kutu, yang tidak hanya dibuat dalam proporsi normal (yang dengan sendirinya menyenangkan) tetapi bahkan lebih besar.

Inti cerita ini bisa jadi lebih pendendam, seperti yang diketahui Diana. Dia memiliki kemampuan yang tidak biasa, tetapi ketika kemarahan dan dendam menguasai dirinya, dia menggunakan kemampuan itu untuk sesuatu yang tidak baik. Apa yang dilakukan Diana mungkin terdengar asing di cerita horor Indonesia, namun plotnya terasa lebih menarik dan sebenarnya memiliki pesan dan ironi.

Saya pikir film ini tidak mencoba menunjukkan siapa yang benar atau salah, ini mencoba menunjukkan kebenaran. Apa yang terjadi setelah kebenaran terungkap adalah sesuatu yang ironis, sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, meski kata maaf mungkin terkesan terlalu sederhana. Kisah yang rumit dan berakhir ironis, keseluruhan cerita adalah kisah sedih.