Beavis and Butt-Head Do the Universe (2022) 7.010,507
Beavis dan Butt-Head Do the Universe – Pada tahun 1998, Beavis dan Butt-Head dijatuhi hukuman ke Kamp Luar Angkasa oleh hakim “kreatif”. Obsesi mereka dengan simulator dok (ya ya) mengarah ke perjalanan di Pesawat Ulang-alik, dengan hasil yang dapat diprediksi menjadi bencana. Setelah melalui lubang hitam, mereka muncul kembali di zaman kita, di mana mereka mencari cinta, menyalahgunakan iPhone, dan diburu oleh Deep State. Spoiler: Mereka tidak mencetak gol.
Saat ini, tidak seseorang juga hendak mengharapkan film oleh Claire Simon jadi ringan ataupun jinak. Sutradara Prancis sudah membangun reputasinya dalam pembuatan film yang berisiko serta menantang, berani mengajukan persoalan di mana orang lain menjauh. Dalam I Want to Talk about Duras[+], bersaing memperebutkan Golden Shell di Festival Film Internasional San Sebastián ke- 69, merk pelanggaran serta keberanian ini lebih menarik dari lebih dahulu, sebab citra Simon membangkitkan benak serta perasaan sejujuryang meresahkan..
Film ini diilhami oleh Je voudrais parler de Duras, novel di mana Yann Andréa menyajikan wawancara yang dengan sukarela ia bagikan dengan harapan bisa menguasai ikatan kokoh yang mengikatnya dengan penulis serta pembentuk film Prancis populer Marguerite Duras. Diberkati dengan penampilan luar biasa dari Swann Arlaud( dalam kedudukan Andréa) serta Emmanuelle Devos( selaku jurnalis Michèle Manceaux), Simon dengan sulit payah merekonstruksi obrolan mereka. Ketegangan emosional bisa diraba, namun ketajaman intelektual yang ditampilkan oleh kedua belah pihaklah yang meninggalkan kesan terdalam. Manceaux meyakinkan dirinya selaku penyelidik yang gigih namun empatik yang tidak bergeming dari persoalan yang sangat tidak aman. Andréa merupakan jiwa tersiksa yang tidak berdaya buat menguasai watak serta kekuatan cinta yang mengetuk kakinya dari bawahnya, melenyapkan identitasnya cuma buat buatnya dilahirkan kembali. Kemahahadiran Marguerite Duras meresapi tiap adegan— seseorang perempuan yang dapat jadi brilian serta sensitif di satu dikala, kejam serta beranggapan kecil di dikala selanjutnya.
Diselingi dengan menggambarkan kembali wawancara fiksi merupakan foto kehidupan nyata yang berikan kita pengetahuan tentang gimana ikatan itu dimainkan. Kita tidak diragukan lagi hendak ketidakbajikan persatuan mereka, ataupun ketulusannya.
Pada awal mulanya, ia tidak lebih dari pengagum berat, seseorang mahasiswa filsafat gay muda yang mengesampingkan segalanya kala idolanya, 38 tahun lebih tua darinya, kesimpulannya mulai kembali perhatiannya. Tidak hanya umur, kedua pacar sangat tidak sesuai dengan status serta pengalaman hidup, membuat ikatan mereka jadi pertukaran yang tidak setara. Walaupun demikian, ikatan antara keduanya jujur serta tidak dapat dihancurkan. Andréa mengaku kepada Manceaux kalau ia merasa tidak sempat betul- betul bercinta hingga pertemuan pertamanya dengan Duras. Ia menarangkan gimana kemauan serta kebutuhannya sendiri senantiasa terletak di dasar keinginannya, serta gimana ia berupaya mengendalikannya hingga melarangnya buat makan apa juga tidak hanya yang ia mau. Selalu direndahkan, dihina sebab orientasi seksualnya( yang Duras gambarkan selaku aksi biadab) serta didorong ke batasan luar kewarasannya, Andréa masih berpegang teguh pada kegembiraan yang dibawa oleh hasratnya. Ia menyangka dirinya beruntung jadi penerima atensi idolanya, objek keinginannya. Jalinan mereka sudah membuka pintu sangat jarang ke dunia yang luar biasa, dunia yang sangat ia hormati, memberinya keabadian serta pengalaman sangat transenden yang ada untuk manusia fana.
Rencana game Simon menuntut fokus, kesabaran, serta penerimaan kita yang berkomitmen, namun imbalannya besar untuk mereka yang siap buat membuka hati serta jiwa mereka, sama semacam 2 orang bermasalah yang kita amati di layar membuka hati serta jiwa mereka.
I Want to Talk about Duras dibuat oleh Les Films de lAprès- midi. Luxbox bertanggung jawab atas penjualan internasional.
Actors:Andrea Savage, Brian Huskey, Chi McBride, Chris Diamantopoulos, Gary Cole, Martin Starr, Mike Judge, Nat Faxon, Stephen Root, Tig Notaro
Directors:Albert Calleros, John Rice